https://biak.times.co.id/
Berita

Ternyata Amerika Serikat Hutangnya Paling Besar pada China

Kamis, 20 November 2025 - 22:41
Ternyata Amerika Serikat Hutangnya Paling Besar pada China Presiden Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping saat berjabat tangan sebelum pembicaraan puncak AS-Tiongkok di Bandara Internasional Gimhae di Busan, Korea Selatan, Kamis (30/10/2025) lalu. (FOTO: Taipei Times/ AP)

TIMES BIAK, JAKARTA – Ternyata Amerika Serikat hutangnya paling besar pada China diantara negara-negara lain di dunia.

Laporan yang diterbitkan kemarin oleh AidData, sebuah laboratorium penelitian di universitas AS William & Mary menyebutkan, bahwa AS adalah penerima pinjaman terbesar dari China.

Kini, seperti dilansir Taipei Times, China semakin banyak memberikan pinjaman ke negara-negara berpendapatan tinggi dibanding negara-negara berkembang.

Pinjaman China kepada negara-negara kaya itu berfokus pada infrastruktur penting, mineral, dan teknologi tinggi, dan Amerika Serikat menerima lebih dari US$200 miliar untuk 2.500 proyek.

Laporan yang diterbitkan kemarin oleh AidData itu menyebutkan, pinjaman dan pemberian hibah China berjumlah US$2,2 triliun di 200 negara di setiap kawasan di dunia dari 2000 hingga 2023.

China telah lama dipandang sebagai kreditor bagi negara-negara berkembang melalui inisiatif Sabuk dan Jalan.

Tetapi kini beralih ke arah pemberian pinjaman kepada negara-negara ekonomi maju dengan mendukung infrastruktur strategis dan rantai pasokan teknologi tinggi di berbagai bidang seperti semikonduktor, kecerdasan buatan, dan energi bersih.

"Ukuran portofolio Beijing dua hingga empat kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya," kata AidData, seraya menambahkan bahwa China tetap menjadi kreditor resmi terbesar di dunia.

Lebih dari tiga perempat operasi pinjaman luar negeri China sekarang mendukung proyek dan kegiatan di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas dan negara-negara berpenghasilan tinggi.

"Sebagian besar pinjaman ke negara-negara kaya difokuskan pada infrastruktur penting, mineral penting, dan akuisisi aset teknologi tinggi seperti perusahaan semikonduktor,” kata penulis utama Brad Parks, direktur eksekutif AidData.

"AS menerima kredit sektor resmi terbanyak dari China, lebih dari US$200 miliar untuk hampir 2.500 proyek dan kegiatan,_ kata laporan itu.

"Badan usaha milik negara China "aktif di setiap sudut dan sektor di AS," mendanai pembangunan proyek gas alam cair di Texas dan Louisiana, pusat data di Virginia Utara, terminal di Bandara Internasional John F Kennedy di New York dan Bandara Internasional Los Angeles, jaringan pipa Gas Alam Matterhorn Express, dan jaringan pipa Minyak Dakota Access," tambah AidData.

China telah membiayai akuisisi perusahaan teknologi tinggi, sementara kreditor milik negara China telah menyediakan fasilitas kredit untuk banyak perusahaan Fortune 500, termasuk Amazon, AT&T, Verizon, Tesla, General Motors, Ford, Boeing dan Disney, tambah laporan itu lagi.

Porsi pinjaman kepada negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah turun menjadi 12 persen pada tahun 2023 dari 88 persen pada tahun 2000.

China juga telah memangkas pinjaman untuk proyek infrastruktur di belahan bumi selatan, di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Pada saat yang sama, negara ini telah meningkatkan porsi dukungannya terhadap negara-negara berpendapatan menengah dan tinggi menjadi 76 persen pada tahun 2023 dari 24 persen pada tahun 2000.

Inggris, misalnya, menerima US$60 miliar, sementara Uni Eropa menerima US$161 miliar.

Namun di antara kreditur-kreditur itu, ternyata Amerika Serikat lah yang paling besar hutangnya pada China yang menerima lebih dari US$200 miliar untuk 2.500 proyek. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Biak just now

Welcome to TIMES Biak

TIMES Biak is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.