TIMES BIAK, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara pribadi meminta studio untuk menghidupkan kembali waralaba Rush Hour.
Kini kabarnya Rush Hour 4 sudah dalam masa pra-produksi. Dikutip Variety "Rush Hour 4" akan digarap oleh Brett Ratner.
Sebagai informasi Ratner merupakan sutradara Rush Hour 1, 2, dan 3. Sayang kariernya terpuruk setelah terseret dalam perkara pelecehan seksual pada 2017.
Brett Ratner dikabarkan berhubungan dekat dengan keluarga Presiden Trump saat menggarap film dokumenter "Melania", yang dibeli Amazon seharga 40 juta dolar AS dan dijadwalkan ditayangkan pada Januari 2026.
Jika film ini diproduksi, "Rush Hour 4" akan menjadi film panjang pertama Ratner sejak film laga "Hercules" yang dibintangi oleh Dwayne Johnson dirilis tahun 2014.
Menurut keterangan beberapa sumber yang dikutip oleh Variety, Paramount akan mendapat bayaran sebagai distributor tetap untuk merilis "Rush Hour 4" di bioskop, tetapi tidak akan bertanggung jawab pada pendanaan maupun pemasaran film tersebut.
Warner Bros. selaku perusahaan yang menaungi label New Line, yang mendukung pembuatan "Rush Hour" asli tahun 1998 dan sekuelnya tahun 2001 dan 2007, akan mendapatkan pendapatan kotor dolar pertama, menerima bagian pendapatan box office bahkan sebelum pemodal menutup biaya apapun.
Sebagai film sekuel, Rush Hour masih dibintangi Jackie Chan dan Chris Tucker.
Rush Hour, film tentang polisi ini dirilis pertama tahun 1998 dan langsung sukses besar. Kesuksesan itu diikuti dengan film sekuelnya di tahun 2001, dan 2007.
Film "Rush Hour" bercerita tentang kerja sama antara polisi Amerika Serikat, yang diperankan oleh Chris Tucker, dan inspektur polisi dari Hong Kong yang diperankan aktor legenda seni bela diri Jackie Chan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Donald Trump Hidupkan Waralaba Rush Hour 4, Siap Produksi
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Dhina Chahyanti |