https://biak.times.co.id/
Berita

Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Jangan Coba-coba Judi Online

Jumat, 18 Juli 2025 - 07:38
Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Jangan Coba-coba Judi Online Wakil Ketua PD Muhammadiyah Pacitan, dan Dai Kamtibmas Polda Jatim, Moh. Asysyadul Juhdi, S.Pd. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)

TIMES BIAK, PACITAN – Teks khutbah Jumat edisi 18 Juli 2025 berikut ini disusun sebagai bahan rujukan bagi khatib yang akan menyampaikan pesan keislaman kepada jemaah shalat Jumat

Khatib dapat menyesuaikan isi khutbah ini sesuai dengan kondisi jemaah dan lingkungan setempat, sehingga pesan yang disampaikan lebih relevan dan menyentuh hati para pendengarnya.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.


Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan. Allah memberikan kepada kita nikmat sehat dan waktu luang, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah Jumat yang mulia ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam dari zaman yang penuh kezaliman menuju zaman yang penuh dengan keadilan dan keberkahan Islam.

Tak lupa khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa dengan sebenar-benarnya. Karena sesungguhnya sebaik-baik bekal kita menuju Allah swt adalah dengan ketakwaan.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Di antara nikmat yang banyak dilalaikan oleh manusia adalah nikmat sehat dan kesempatan (waktu luang). Tidak semua orang sehat bisa memanfaatkan kesehatannya untuk menambah ketaatan kepada Allah. Tidak semua orang yang diberi kesempatan bisa menggunakan kesempatannya dalam hal-hal yang bermanfaat. Berapa banyak manusia yang Allah beri kesehatan dan kesempatan, tapi masih menggunakan nikmat sehat dan sempat itu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Padahal, indikator sempurnanya keislaman seseorang adalah ketika bisa meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.

Demikian isi nasihat singkat yang disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Walaupun nasihat itu singkat, tapi pesan yang terkandung di dalamnya cukup mendalam bagi kebaikan seorang mukmin dalam meniti kehidupan di dunia.

Mukmin yang baik senantiasa memanfaatkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan dengan karya-karya yang bermanfaat. Seorang mukmin yang baik tidak mau waktunya terbuang sia-sia. Kesadaran akan adanya hari pembalasan menjadi pengingat baginya untuk senantiasa mawas diri dalam berkata dan bertindak.

Di antara perbuatan sia-sia yang menjadi kebiasaan kaum jahiliah di masa dahulu adalah perjudian. Al-Qur’an menggambarkan judi sebagai perbuatan setan yang harus dijauhi. Orang yang melakukan perjudian baik offline maupun online itu berarti telah masuk dalam lingkaran setan yang sangat berbahaya. Allah SWT berfirman,

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.

Artinya: Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)

 

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Kemajuan teknologi hari ini ibarat pedang bermata dua, tergantung si empunya. Apakah ia akan dimanfaatkan untuk kebaikan ataukah sebaliknya. Maka jangan sampai canggihnya teknologi hari ini justru menjadi kendaraan menuju neraka. Na’uzdzu billah.

Para bandar dan orang-orang yang tidak peduli halal haram justru memanfaatkan teknologi untuk memodifikasi model permainan judi agar kelihatan lebih menarik. Kalau dahulu judi hanya dimainkan secara konvensional di lapak-lapak perjudian, kini semakin berkembang mengikuti zaman. Judi beralih dalam genggaman yang tersimpan dalam fitur telepon pintar (smartphone) dan bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Orang yang berjudi pura-pura lupa bahwa Allah Maha Melihat dan Mengetahui segala sesuatu baik yang tampak maupun yang disembunyikan.

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Judi online menjadi fenomena meresahkan di era perkembangan teknologi saat ini. Waktu dan uang terbuang sia-sia dalam aktivitas yang dapat mengundang murka Allah ini. Berjudi tanpa kenal waktu hingga melupakan kewajiban terhadap diri sendiri dan keluarga.

Sangat disayangkan bila kaum Muslimin terjerumus ke dalam perbuatan nista ini, apalagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Apa jadinya bangsa ini ke depan, jika generasi penerus bangsa justru menghabiskan waktu dengan judi yang menjadi salah satu faktor penghambat produktivitas dan pengundang murka Allah.

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Judi sama sekali tidak mendatangkan manfaat dalam kehidupan, melainkan akan mendatangkan mudarat dan kerugian, baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Judi konvensional ataupun online menyebabkan pelakunya kecanduan untuk terus mencoba. Bila menang, dia akan terus bermain dengan target mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Bila kalah, dia menjadi penasaran dan akan terus mencoba untuk meraih kemenangan. Padahal kemenangan yang diperoleh hanyalah trik kotor para bandar sebagai stimulus untuk menarik minat pejudi. 

Ambisi dari permainan judi tak lain hanyalah ingin mendapatkan keuntungan instan tanpa perlu bekerja keras. Begitulah kelicikan setan dalam memperdaya manusia dengan strategi tazyin, yaitu memandang baik perbuatan maksiat. Padahal di akhirat, setan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya dalam menyesatkan manusia di dunia.

Praktik perjudian, apa pun bentuknya, baik konvensional maupun online  sama haramnya dalam kacamata agama. Dampak perjudian memberikan efek negatif bagi peradaban manusia, bahkan bisa menjauhkan pelakunya dari mengingat Allah. Allah swt berfirman,

 

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ.

Artinya: Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah: 91

Rasulullah SAW bahkan mengumpamakan judi dengan sesuatu yang menjijikkan yaitu sama dengan memakan daging babi. Sebagaimana sabda beliau SAW,

 

‏اللَّاعِبُ ‌بِالْفُصَّيْنِ ‌قِمَارًا ‌كَآكِلِ ‌لَحْمِ ‌الْخِنْزِيرِ، ‌وَاللَّاعِبُ ‌بِهِمَا ‌غَيْرَ ‌قِمَارٍ ‌كَالْغَامِسِ ‌يَدَهُ ‌فِي ‌دَمِ ‌خِنْزِيْرٍ.

Artinya: Bermain dengan dua mata dadu dalam rangka berjudi seperti orang makan daging babi. Dan orang yang bermain dengan kedua mata dadu tapi tanpa taruhan, seperti orang yang mencelupkan tangannya ke darah babi. (HR. Bukhari)


Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Sungguh, perjudian merupakan salah satu fitnah yang sedang kita hadapi di zaman ini, fitnah yang harus kita lawan dan kita hindari. Fitnah ini harus senantiasa kita sampaikan dan ingatkan kepada keluarga dan orang-orang terdekat kita, karena perjudian begitu mudahnya diakses oleh seseorang, bahkan kemaksiatan ini bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, tanpa adanya batasan.

Di antara akibat buruk dari perjudian adalah hancurnya sendi perekonomian, sehingga akan berdampak pada peningkatan kriminalitas seperti penipuan, pencurian dan perampokan. Kriminalitas itu mereka lakukan untuk mendapatkan uang sebagai modal perjudian.

Hal ini tentu mengakibatkan gangguan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan moral anak bangsa akan rusak bila judi online terus merajalela.


Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari fitnah perjudian kecuali dengan memurnikan tauhid kepada Allah swt dan bertakwa kepada-Nya. Dengan memurnikan tauhid dan meyakini bahwa Allah-lah yang memberikan dan meuliskan rezeki, maka hati kita akan menjadi lebih tenang dan mencukupkan diri dengan jalan rezeki yang Allah swt halalkan. Allah SWT berfirman,

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ.

Artinya: Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada ilah (sesembahan yang berhak disembah) selain Dia, maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (QS. Fathir: 3)

Jangan sampai kekhawatiran kita kepada rezeki dan nafkah serta ketamakan kita kepada harta menjadikan kita melanggar aturan-aturan Allah SWT. Menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan kekayaan, padahal Allah-lah yang berhak mengatur dan memberikan semua itu.

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Akhirnya kita berdoa kepada Allah, semoga Allah SWT menghindarkan kita semua dari fitnah perjudian yang berbahaya di tengah gempuran teknologi yang tidak bisa dibendung ini. Demikian juga bila ada saudara kita yang terlanjur terlena dengan perjudian, sudah semestinya kita menasihati mereka. Semoga Allah memberikan kita rasa tawakal dan takwa yang tinggi sehingga kita tidak terbuai dengan godaan harta instan (perjudian) dan yang semisalnya. Amin.

 

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ.


Khutbah Kedua

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،  إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ،  ولذكر الله أكبر. أَقِمِ الصَّلَاةَ.

 

Oleh: Wakil Ketua PD Muhammadiyah Pacitan, dan Dai Kamtibmas Polda Jatim, Moh. Asysyadul Juhdi, S.Pd. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Biak just now

Welcome to TIMES Biak

TIMES Biak is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.