TIMES BIAK, JAKARTA – Komisi Yudisial (KY) menilai sebanyak 13 calon Hakim Agung yang segera menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI merupakan sosok-sosok berkapasitas dan berintegritas.

Ketua Komisi Yudisial Amzulian Rifai menegaskan, seluruh calon telah melalui serangkaian proses seleksi ketat sejak tahap administrasi, kesehatan, psikologi, hingga pendalaman rekam jejak.

“Kami melibatkan lembaga berwenang untuk mengetahui tingkat kejujuran seseorang, kami juga bekerja sama dengan psikolog,” ujar Amzulian saat rapat bersama Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Menurut Amzulian, Mahkamah Agung (MA) sebelumnya membutuhkan 17 calon Hakim Agung untuk mengisi kekosongan posisi. Namun setelah melewati berbagai tahapan seleksi, hanya 13 orang yang dinyatakan layak melaju ke tahap berikutnya.

Meski ada permintaan jumlah, dia mengatakan seleksi bagi calon Hakim Agung tersebut dilakukan bukan berdasarkan kebutuhan, tetapi atas dasar kemampuan. Hal itu, kata dia, juga merupakan amanat dari Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan publik kembali mempercayai lembaga peradilan.

"Oleh karena itu, 13 calon Hakim Agung dari 17 yang diminta adalah mereka yang kami nyatakan zero KKN (korupsi, kolusi, nepotisme)," kata dia.

Adapun 13 calon Hakim Agung tersebut terbagi dalam beberapa kamar, yaitu:

• 4 calon Hakim Agung Kamar Pidana

• 2 calon Hakim Agung Kamar Perdata

• 2 calon Hakim Agung Kamar Agama

• 1 calon Hakim Agung Kamar Militer

• 1 calon Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN)

• 3 calon Hakim Agung Kamar TUN Khusus Pajak

• 3 calon Hakim Agung Adhoc Hak Asasi Manusia (HAM)

Amzulian menegaskan, nama-nama calon hakim agung tersebut adalah hasil seleksi yang dinyatakan “zero KKN”. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi III DPR RI untuk melakukan tahap lanjutan, yakni uji kelayakan dan kepatutan. (*)